Pertemuan Terakhir
Hari itu, saat pelajaran kalkulus (?) sedang berlangsung dalam hati aku merasa iri melihat teman-temanku bahagia karena orang yang disukainya berada didalam satu ruangan yang sama dan aku berkata seandainya ada kamu juga disini.
Tapi tak apa kalau kamu memang tidak ada satu ruangan denganku, aku juga ikut bahagia melihat teman-temanku bahagia.
Ah tidak baik kalau aku harus sedih saat sedang belajar, maka dari itu aku fokus memperhatikan apa yang dosen terangkan, menjawab soal yang diberikan oleh dosen, merasa bangga karena aku orang pertama yang maju kedepan menjawab soal dan dengan benar, ya setidaknya jika aku kalah dalam percintaan aku menang dalam proses belajar hehe
Saat pelajaran berlangsung, tiba-tiba pintu kelas terbuka, menampilkan sosok pria tinggi, dengan masker yang tampaknya terlihat kecil dipakainya, aku tersenyum sipu menyapa, ternyata kamu, iya kamu yang aku nantikan, dan aku berkata kepada temanku hey lihat dia ada disini juga 😋
Tahukah kamu, selama pelajaran berlangsung sampai akhir aku jadi tidak fokus, kenapa kamu harus datang sih, tapi aku senang juga, aku selalu melihat kamu melalui pantulan di papan board, iya karena ada cahaya kecil di papan board sehingga menampilkan kamu lewat celah cahaya itu, aku juga sering menengok kebelakang dan berpura² bertanya ke temanku untuk melihat jelas kamu. Apakah kamu menyadarinya?
Setelah pelajaran selesai dan beberapa mahasiswa pulang aku menghampirimu, menanyakan kabar tentangmu, dan mengobrol sebentar. Yang aku ingat kamu bertanya kepadaku, kenapa aku tidak pernah mengirim pesan kepadamu, aku hanya menjawab aku takut mengganggu kamu, dan kamu bilang tidak apa-apa aku bisa mengirim pesan kepadamu dan itu tidak merasa aku mengganggumu, aku senang kamu menggatakan seperti itu, tapi setelahnya aku merasa itu adalah hal yang membuat kamu pergi mungkin (?).
Seandainya aku tahu hari itu adalah terakhir kalinya aku bertemu dan mengobrol langsung denganmu ...
Komentar
Posting Komentar